Selasa, 25 November 2014 | 10:38 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri
Kebudayaan dan Pendidikan Dasar-Menengah Anies Baswedan menilai,
menjadi seorang guru bukanlah pengorbanan melainkan suatu kehormatan. Ia
mengatakan, para guru diberi kesempatan yang mulia untuk membimbing
anak-anak bangsa menghadapi tantangan masa depan.
"Menjadi guru bukanlah pengorbanan, melainkan kehormatan. Mereka
telah memilih jalan terhormat untuk masa depan cemerlang," ujar Anies
seusai upacara peringatan Hari Guru Nasional di kantor Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Meski dengan fasilitas seadanya, kata Anies, para guru mengemban
tugas mulianya demi memajukan kualitas pendidikan bangsa. Dengan
demikian, Anies menilai bahwa para guru layak dimuliakan atas pengabdian
kepada anak didiknya.
"Cara kita menghargai guru adalah cermin kita menghargai bangsa. Kita
harus mengubah diri kita, harus meninggikan, memuliakan guru," kata
Anies.
Kendati demikian, Anies menyadari bahwa pemerintah masih kurang
memperhatikan kesejahteraan guru. Padahal, kata Anies, tanggung jawab
pendidikan Indonesia dibebankan di pundak mereka.
"Kita harus akui, kita belum menempatkan guru pada tempat seharusnya.
Mulai dari status kepegawaian, kesejahteraan, hal-hal yang berhubungan
dengan guru, yang harus dituntaskan," ujar mantan Rektor Universitas
Paramadina itu.
0 komentar:
Posting Komentar