JAKARTA, KOMPAS.com —
Wakil Presiden Jusuf Kalla mendapat banyak keluhan terkait kesejahteraan
dan peningkatan profesionalisme para guru. Keluhan tersebut disampaikan
secara resmi oleh Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistiyo di acara
puncak peringatan Hari Guru dan HUT ke-69 PGRI, di Istora, Senayan,
Jakarta, Kamis (27/11/2014).
Sulistiyo mengungkapkan perlunya satu direktorat khusus untuk mengelola semua guru dan tenaga kependidikan. Selain itu, ia juga meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk melaksanakan pelatihan semua guru dengan sebaik-baiknya.
"Untuk meningkatkan kesejahteraan guru, tunjangan profesi, agar dapat segera diterima guru dengan tepat waktu dan tepat jumlah, serta dibayarkan bersama gaji," kata Sulistiyo.
Ia mengungkapkan, selama ini, pembayaran tunjangan profesi guru selalu terkendala berbagai masalah. Ia berharap pemerintahan yang baru mampu mengatasi permasalahan itu sehingga para guru dapat bekerja dengan fokus dan lebih profesional.
"Saya tahu Pak JK sangat cerdas dalam melakukan berbagai terobosan. Insya Allah ada cara walau selama ini terkesan sulit dan pembayaran tunjangan belum sebaik yang diinginkan," ujarnya.
Di luar urusan tunjangan, Sulistiyo juga menyampaikan masalah kekurangan guru sekolah dasar (SD) di kabupaten/kota seluruh Indonesia. Masalah kekurangan guru SD yang selama ini ditutup oleh guru honorer juga perlu mendapat perhatian serius.
"Mohon diselesaikan dan kami harap ada penghasilan minimal untuk guru swasta. Sekarang ini banyak guru berpenghasilan Rp 200.000-Rp 300.000 per bulan dan mereka tetap bertugas sebaik-baiknya," ungkap Sulistiyo.
Dalam acara ini, Kalla hadir bersama istrinya, Mufidah Jusuf Kalla. Hadir juga Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar, dan Menengah Anies Baswedan, bersama beberapa menteri Kabinet Kerja, seperti Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menpora Imam Nachrowi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi.
Sulistiyo mengungkapkan perlunya satu direktorat khusus untuk mengelola semua guru dan tenaga kependidikan. Selain itu, ia juga meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk melaksanakan pelatihan semua guru dengan sebaik-baiknya.
"Untuk meningkatkan kesejahteraan guru, tunjangan profesi, agar dapat segera diterima guru dengan tepat waktu dan tepat jumlah, serta dibayarkan bersama gaji," kata Sulistiyo.
Ia mengungkapkan, selama ini, pembayaran tunjangan profesi guru selalu terkendala berbagai masalah. Ia berharap pemerintahan yang baru mampu mengatasi permasalahan itu sehingga para guru dapat bekerja dengan fokus dan lebih profesional.
"Saya tahu Pak JK sangat cerdas dalam melakukan berbagai terobosan. Insya Allah ada cara walau selama ini terkesan sulit dan pembayaran tunjangan belum sebaik yang diinginkan," ujarnya.
Di luar urusan tunjangan, Sulistiyo juga menyampaikan masalah kekurangan guru sekolah dasar (SD) di kabupaten/kota seluruh Indonesia. Masalah kekurangan guru SD yang selama ini ditutup oleh guru honorer juga perlu mendapat perhatian serius.
"Mohon diselesaikan dan kami harap ada penghasilan minimal untuk guru swasta. Sekarang ini banyak guru berpenghasilan Rp 200.000-Rp 300.000 per bulan dan mereka tetap bertugas sebaik-baiknya," ungkap Sulistiyo.
Dalam acara ini, Kalla hadir bersama istrinya, Mufidah Jusuf Kalla. Hadir juga Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar, dan Menengah Anies Baswedan, bersama beberapa menteri Kabinet Kerja, seperti Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menpora Imam Nachrowi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi.
0 komentar:
Posting Komentar